Waspada! Modus Penipuan Fake BTS Marak Terjadi

Belakangan ini, modus penipuan dengan menggunakan fake BTS semakin marak terjadi. Para pelaku menggunakan perangkat BTS palsu untuk memancarkan sinyal seperti dari operator resmi. Dengan cara ini, mereka dapat mengirimkan SMS massal ke ponsel di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh operator seluler.

Waspada! Modus Penipuan Fake BTS Marak Terjadi - Kael Leather Goods

Biasanya Sahabat Kael Leather Goods, pesan yang dikirim berisi tawaran hadiah palsu atau permintaan data pribadi. Jika pengguna lengah dan mengikuti instruksi dalam pesan tersebut, mereka berisiko mengalami pencurian data atau bahkan kehilangan akses ke akun penting mereka.

Cara Menghindari Modus Fake BTS

Untuk melindungi masyarakat dari ancaman ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah memberikan beberapa rekomendasi.

1. Hindari Jaringan yang Tidak Dikenal

Denny Setiawan, Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Komdigi, menyarankan agar pengguna selalu waspada saat perangkat mereka terhubung ke jaringan yang tidak dikenal. Jika ponsel tiba-tiba terhubung ke jaringan baru tanpa sepengetahuan pengguna, sebaiknya segera putuskan koneksi.

2. Perkuat Keamanan Saat Menggunakan 2G

Bagi pengguna yang masih mengandalkan jaringan 2G, penting untuk memperkuat keamanan dalam menerima pesan SMS. Denny mencontohkan bahwa di beberapa negara, seperti Singapura, operator telah menyediakan aplikasi khusus untuk memverifikasi atau memperkuat keamanan pesan yang diterima.

3. Penguatan Regulasi Penomoran

Komdigi juga sedang mengkaji regulasi penomoran agar nomor pengirim pesan dapat lebih mudah dilacak. Dengan sistem ini, nomor yang digunakan untuk penipuan dapat segera teridentifikasi dan diblokir.

Peran Masyarakat dalam Mencegah Penipuan

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif Angga, menekankan pentingnya kewaspadaan pengguna. Ia mengimbau masyarakat untuk selalu melakukan verifikasi sebelum membuka atau mengklik tautan yang diterima melalui SMS atau WhatsApp.

Menurut Arif, banyak korban yang langsung mengklik tautan tanpa mengecek keasliannya. Padahal, tautan tersebut bisa saja mengandung malware atau mengarahkan pengguna ke situs phishing yang mencuri data pribadi.

Kesimpulan

Penipuan dengan modus fake BTS menjadi ancaman serius di era digital. Oleh karena itu, pengguna harus selalu waspada terhadap pesan mencurigakan, menghindari jaringan yang tidak dikenal, dan memperkuat sistem keamanan perangkat mereka. Proteksi terbaik datang dari diri sendiri. Jangan mudah tergoda oleh pesan berisi hadiah atau permintaan data yang mencurigakan. Selalu lakukan verifikasi sebelum bertindak!

Baca Juga : Mudik Gratis 2025 dari Pemprov DKI Jakarta: Solusi Nyaman dan Aman untuk Warga Jakarta