Keunikan Serba Serbi Puasa di Dunia

“Sebaiknya ketahui serba serbi puasa di berbagai belahan dunia. Mulai dari India, Rusia, Libanon, Mesir, hingga Turki. Semua negara memiliki tradisi dan keunikan untuk menyambut bulan Ramadan.”

Bulan Ramadan menjadi momen yang paling dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Pada bulan ini, umat Muslim menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan dan pengendalian diri.

Namun, setiap negara memiliki tradisi dan cara tersendiri dalam menyambut bulan suci ini. Perbedaan budaya membuat suasana Ramadan semakin beragam dan menarik untuk diketahui. Berikut Sahabat Kael Leather Goods adalah beberapa serba serbi unik puasa dari berbagai negara!

Keunikan Tradisi Puasa di Berbagai Negara

1. Libanon: Meriam Penanda Waktu Berbuka

Di Libanon, waktu berbuka puasa ditandai dengan suara tembakan meriam, sebuah tradisi yang dikenal sebagai Midfa Al Iftar. Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari Ramadan di negara tersebut.

2. Turki: Tabuhan Drum Sahur

Di Turki, masyarakat memiliki kebiasaan membangunkan warga untuk sahur dengan suara tabuhan drum. Para penabuh drum mengenakan pakaian tradisional Ottoman, seperti fez dan rompi bermotif khas. Tradisi ini masih terus dilestarikan hingga kini.

3. Mesir: Lentera Ramadan yang Menerangi Malam

Masyarakat Mesir memiliki tradisi menghiasi rumah dan jalanan dengan lentera warna-warni yang disebut Fanous. Lentera ini melambangkan persatuan dan kegembiraan selama Ramadan. Selain itu, tradisi ini memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Mesir.

4. India: Seheriwalas, Pengingat Sahur

Di India, terutama di daerah dengan populasi Muslim yang tinggi, masih terdapat tradisi Seheriwalas. Para Seheriwalas berkeliling kota untuk membangunkan masyarakat agar tidak melewatkan sahur. Tradisi ini telah berlangsung sejak berabad-abad lalu dan tetap dijaga hingga sekarang.

5. Rusia: Puasa Terpanjang dan Menu Berbuka yang Khas

Muslim di Rusia menghadapi tantangan besar selama Ramadan karena durasi puasa yang bisa mencapai 20 jam. Meski demikian, mereka tetap menjalankan ibadah dengan penuh semangat. Saat berbuka, mereka menikmati minuman khas bernama Kvass, yang terbuat dari roti hitam yang difermentasi dengan berbagai perasa buah dan rempah.

Kesimpulan

Meskipun umat Islam di berbagai belahan dunia menjalankan puasa dengan cara yang berbeda, esensi dari ibadah ini tetap sama, yaitu meningkatkan ketakwaan dan pengendalian diri. Setiap negara memiliki tradisi unik yang menjadikan Ramadan semakin istimewa.

Jangan lupa, selama menjalani ibadah puasa, penting untuk menjaga kesehatan dengan pola makan yang seimbang agar tubuh tetap bugar dan ibadah berjalan lancar. Semoga Ramadan tahun ini penuh berkah dan kebahagiaan bagi kita semua!

Baca Juga : Sling Bag Franklin Tas Praktis dari Kael Leather Goods