Anggota TNI Serang Polres Tarakan

Kodam VI/Mulawarman akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait insiden penyerangan di Mapolres Tarakan yang terjadi pada Senin (24/2) malam. Kejadian ini Sahabat Kael Leather Goods melibatkan anggota Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP dan diklaim sebagai kesalahpahaman.

Anggota TNI Serang Polres Tarakan - Kael Leather Goods

Situasi Kembali Kondusif

Kapendam VI/Mulawarman, Kolonel Kav Kristiyanto, menegaskan bahwa kondisi di Kota Tarakan telah kembali aman dan terkendali. Meskipun ia tidak menjelaskan secara rinci mengenai kesalahpahaman yang terjadi, Kristiyanto menegaskan bahwa langkah cepat telah diambil untuk menyelesaikan masalah ini secara profesional.

Langkah Cepat untuk Meredam Situasi

Kodam VI/Mulawarman bekerja sama dengan Korem 092/Mrl dan Brigif 24/BC dalam meredam situasi serta mencegah eskalasi lebih lanjut. Menurut Kristiyanto, koordinasi intensif dan mediasi telah dilakukan dengan Polres Tarakan guna menghindari konflik yang lebih besar.

Sejak insiden terjadi, Danyonif 613/Rja sebagai satuan induk langsung menggelar apel luar biasa serta melakukan pemeriksaan terhadap personel yang diduga terlibat dalam kejadian ini. Selain itu, Dansat Brimob Polda Kaltara, Danrem 092/Mrl, Danbrig 24/BC, serta Dandim 0907/Tarakan juga turut melakukan koordinasi guna memastikan hubungan antara TNI dan Polri tetap solid.

TNI dan Polri Tetap Harmonis

Kristiyanto menegaskan bahwa peristiwa ini hanya kesalahpahaman antarindividu, bukan konflik antar institusi. Ia memastikan bahwa hubungan antara TNI dan Polri tetap harmonis serta kompak dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kalimantan Utara, khususnya di Kota Tarakan.

Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen Rudy Rachmat, terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penyelesaian terbaik. Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas keamanan dan menghindari dampak yang lebih luas.

Konsolidasi dan Pemeriksaan Personel

Sebagai tindak lanjut, seluruh personel yang terlibat dalam Bantuan Penugasan (BP) telah dikonsolidasikan dan menjalani pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab komando dalam menjaga disiplin dan profesionalisme prajurit.

Dengan adanya langkah cepat serta koordinasi intensif dari berbagai pihak, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Kodam VI/Mulawarman berkomitmen untuk terus menjaga keamanan serta keharmonisan antara institusi terkait demi terciptanya situasi yang kondusif di Kalimantan Utara.

Baca Juga : VW Kombi Lahir Kembali, Kini Jadi Mobil Listrik dan Dibanderol Rp 1,4 Miliar